Museum Surabaya JALAN TUNJUNGAN Surabaya

Museum Surabaya JALAN TUNJUNGAN Surabaya
“Rek ayo rek mlaku-mlaku nang Tunjungan …….”, itu adalah penggalan lirik sebuah lagu lama yang menggambarkan tentang jalan Tunjungan. Jalan Tunjungan Surabaya memang sebuah jalan yang selalu ramai dilewati orang dari dulu hingga sekarang.
Jalan Tunjungan Surabaya merupakan jalan satu arah. Dulu di sebelah kiri jalan ada sebuah toko yang cukup besar namanya Toko Nam. Kalau sekarang mungkin bisa sama dengan Dept Store. Jaman dulu toko ini merupakan salah satu dari 2 toko terbesar di Surabaya. Toko Nam dan Toko Siola. Toko Nam bisa dikatakan cukup lengkap, mereka menjual kebutuhan fashion, seragam sekolah dan perlengkapannya, selain itu ada pula supermarket. Apabila saat-saat menjelang lebaran, tahun ajaran baru sekolah, natal dan tahun baru maka bisa dipastikan toko ini pasti sangat ramai dikunjungi orang yang berbelanja. Namun sekarang toko ini sudah tutup.
Sekarang jalan Tunjungan sudah berubah banyak. Ada mal besar tidak jauh dari jalan Tunjungan, tepatnya di jalan Basuki Rahmat, yaitu Tunjungan Plaza 1,2,3,4 (Dibaca TP) dan sebentar lagi akan dibangun Tunjungan Plaza 5. Mal ini besar, tapi dulu proses pembangunannya bertahap dari TP 1, Baru dibangun TP 2, dst. Secara desain interior ke-empat mal ini bagian dalamnya menyambung menjadi satu. Sehingga apabila anda masuk dari TP1 maka anda tetap bisa menuju ke TP 4 tanpa keluar dahulu dari area TP1. Ada juga hotel yang berdiri sejak jaman pendudukan Belanda, yaitu hotel Majapahit.
Sekilas cerita tentang Hotel Majapahit. Hotel ini dulu namanya hotel Orange. Hotel ini memiliki banyak kenangan tentang pemberontakan arek-arek Suroboyo melawan Belanda dimana di atas menara hotel terjadi peristiwa penting yaitu penyobekan bendera Belanda yaitu merah putih biru menjadi bendera merah putih yang merupakan bendera Indonesia. Hingga saat ini tiang bendera yang bersejarah itu tetap berdiri di atas Hotel Majapahit. Selain itu bagian exterior dan interior hotel bahkan bagian keramik lantainya sebisa mungkin masih mempertahankan bentuk bangunan aslinya yaitu bangunan model jaman Belanda. Jadi bagi anda yang menyenangi bangunan bersejarah bisa untuk mencoba mengunjungi hotel Majapahit, dijamin anda akan merasa kembali ke era jaman Belanda.
Sekarang yang terbaru di jalan Tunjungan Surabaya, terdapat Museum Surabaya tepatnya di gedung SIOLA. Di dalam museum ini kita dapat melihat perkembangan kota Surabaya, mulai dari masa lampau sampai dengan sekarang. Berbagai baju yang dipakai oleh pegawai pemerintahan kota Surabaya, bermacam-macam penghargaan yang didapatkan oleh kota Surabaya, sampai dengan berbagai moda transportasi lokal di Surabaya.
Nah bagi arek-arek yang belum pernah mlaku-mlaku nang jalan Tunjungan Surabaya, tunggu apa lagi! Ayo ajak keluarga beramai-ramai ke museum Surabaya, melihat hotel Majapahit atau hanya sekedar jalan-jalan di suasana jalan Tunjungan yang ramai. Sekarang ini alternatif lebih nyaman untuk menikmati jalan Tunjungan, anda bisa coba berjalan-jalan di hari Minggu pagi, tepatnya di acara “Car Free Day” (CFD). Pada CFD ini jalan Tunjungan akan ditutup khusus untuk warga yang berjalan kaki, tanpa terganggu oleh kendaraan bermotor.
Andy is an architect, who loves traveling & photography. He’s also a travel blogger & travel book writer. Follow his Instagram: @archtravelfood & read: About Andy in SurabayaRek